Posts

Safari Politik Prabowo Merupakan Upaya Memperteguh Koalisi Partai

Image
Liputan Faktual . Sandiaga Uno, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih buka suara soal Safari Politik Prabowo. Sandi menuturkan bahwa proses pemantapan koalisi yang dibangun Gerindra bersama PKS, PAN dan beberapa partai lainnya sedang berlangsung. Konsolidasi akan terus dilakukan hingga menjelang pendaftaran capres-cawapres pada 10 Agustus mendatang. “Sudah jalan terus dan kita lakukan tentunya dengan langkah-langkah pemantapan sekarang. Sebagian (ada) yang diungkap kepada media, sebagian ada yang tidak,” ucap Sandi saat dimintai keterangan oleh awak media di Jakarta Sandi mengungkapkan juga upaya memperteguh koalisi akan terus dilakukan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga seminggu kedepan.Namun dia enggan melanjutkan lebih detail terkait jadwal safari politik ketua umumnya itu. “Jadi kita hormati proses ini dan kita tunggu nanti hasil konsolidasi ini,” papar Wakil Gubenur DKI terpilih itu. Sandi

Penggalangan Dana Dari Jual Kaos Bentuk Deklarasi Prabowo Capres

Image
Liputan Digital . Dukungan terhadap Prabowo untuk menjadi presiden ini telah diputuskan dalam rapat yang diselenggarakan pihaknya di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Massa yang tergabung dalam Komite Persatuan Nasional Ganti Presiden (KPN-GP) 2019 mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada tahun 2019. “Dukungan komite ke Prabowo Subianto didasari atas pikiran mendasar yaitu dalam situasi Indonesia yang rakyat, bangsa, dan negaranya semakin tidak berdaulat sehingga mengarah ke negara gagal,” kata Yudi saat aksinya ‘Deklarasi Kami Mau 2019 Prabowo Presiden, di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat pada Sabtu (21/7). Yudi pun menuturkan karakter Prabowo yang berjiwa nasionalis, kerakyatan, dan dekat dengan umat beragama menjadi alasan penting pihaknya mendeklarasikan dukungan pada Prabowo untuk menjadi penantang petahana Joko Widodo di pemilu tahun depan. Ia pun mengajak seluruh rakyat Indonesia yang ingin ganti presiden

Cerita Anies Saat Dicalonkan Prabowo Padahal Dukung Jokowi

Image
Lensa Indo . Inidia Cerita Anies Saat Dicalonkan Prabowo Padahal Dukung Jokowi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal sosok pemimpin di Indonesia. Dia lalu menyebut nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri. “Doakan agar para pemimpin-pemimpin mau memikirkan bangsanya melebihi memikirkan dirinya dan partainya dan kepentingan-kepentingan lainnya. Kita doakan. Saya ini contoh, saya ini merasakan jadi contoh. Bagaimana orang seperti Pak Prabowo, Pak Salim Segaf itu memikirkan Jakarta, melampaui kepentingan partainya,” ujar Anies. Anies mengatakan kedua petinggi partai itu merupakan pemimpin yang tak memikirkan kepentingan diri dan partainya. Hal itu terbukti dari Pilgub DKI Jakarta 2017. “Contohnya di Jakarta. Bagaimana yang dicalonkan itu bukan anggota partai itu. Bahkan saya itu berada sebagai pendukungnya Jokowi,” paparnya. Bahkan Prabowo dan Salim mencalonkan Anies, yang notabene juru bicara p

Prabowo, Gerindra Tidak Akan Pernah Tinggalkan Mitra Koalisinya

Image
Lensa Fakta . Partai Gerindra tidak akan pernah meninggalkan mitra koalisi, khususnya yang sudah berproses sejak lama dalam menghadapi dinamika jelang Pilpres 2019. “Gerindra bukan partai yang suka berkhianat atau meninggalkan sahabat apalagi pada saat bertempur,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo di Ruang Fraksi Gerindra DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin lalu (23/7). Edhy Prabowo menuturkan seorang Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra tidak pernah mengajarkan kadernya untuk meninggalkan mitra dalam berpolitik. Tetapi, membuka komunikasi tetap harus dilakukan dengan dinamis dan sistematis. Menurutnya, Gerindra selalu menjaga komunikasi dengan PKS dan PAN yang sudah bersama-sama sejak Pilpres 2014,  termasuk juga melanjutkan komunikasi dengan PBB dan juga Partai Demokrat yang belakangan merapat. “Karena hubungan komunikasi persahabatan kami itu tidak membatasi hubungan komunikasi kami persahabatan dengan siapapaun dengan yang lain,” tega

Prabowo Seorang Jenderal, Siap Bertarung Dan Pantang Mundur Pada Pilpres 2019

Image
Lensa Aktual . Ermus Sihombing, Pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, tak sepakat dengan berita yang beredar menjelang pendaftaran pilpres 2019 bahwasanya Prabowo Subianto harus menjadi ‘King Maker’ dan menyerahkan mandat calon presiden (Capres) kepada figur lain. Menurut Pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Prabowo merupakan sosok ‎’Play Maker’, yang pantang mundur. “Prabowo seorang jenderal, dia tak akan kalah sebelum berperang. Dia akan menjadi ‘Play Maker’ dan bertarung dengan Jokowi di Pilpres mendatang,” kata Emrus di Jakarta. Disampaikan, selama ini Prabowo berhasil ‎mendirikan, memimpin dan membesarkan Gerindra. Bahkan, Gerindra mampu masuk ke tiga besar dalam raihan kursi di DPR RI, mengalahkan partai-partai berpengalaman lain. Partai berlambang kepala Garuda warna merah itu, meraup 14.760.371 (11,81 persen) suara nasional, atau setara dengan 73 kursi (13 persen) kursi di parlemen. Ermus menilai, Prabowo tak akan mau menj

Cawapres Yang Diterima NU Menjadi Pilihan Prabowo

Image
Kolom Warta . Rencana Ketua Umum Gerinda,  Prabowo Subianto yang sudah di niatkan beliau sejak lebaran pada Juni lalu, yaitu untuk mengunjungi kantor PBNU pada senin lalu akhirnya dapat terlaksanakan. Kunjungan Prabowo ke Kantor PBNU di Jakarta tersebut, di sambut oleh Ketua umum KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum Mashum Mahfoedz, Ketua PBNU Marsudi Syuhud, Robikin Emhas, Eman Suryaman, dan Jenderal Helmy Faisal Zaini, pada Senin (16/7/2918). Dalam pertemuan yang membincangkan berbagai hal, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menyatakan akan memilih calon wakil presiden (cawapres) yang bisa diterima kalangan Nahdlatul Ulama (NU). “Saya tidak mungkin memilih cawapres yang tidak diterima oleh NU,” kata Prabowo ditirukan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas di Jakarta, Senin. Pada kesempatan itu Prabowo memberikan buku karyanya “Paradoks Indonesia” kepada Kiai Said Aqil. “Komitmen NU terhadap kebangsaan dan Islam yang damai t

Cerita Menarik Antara Khalifah Umar Bin Abdul Aziz dan Prabowo

Image
Kolom Utama . Prabowo mirip Umar bin Abdul Aziz. Seorang legenda pemimpin Arab yang dalam waktu 3 tahun masa kepemimpinannya telah mampu membawa kesejahteraan bagi negara yang dipimpinnya. Ya, saya memang benar mengatakan hal tersebut. Hal yang juga sebenarnya juga disampaikan oleh pak Din Syamsudin pada pertemuannya dengan Prabowo di kantor pusat PP Muhamadiyah. Waktu itu, pak Din Syamsyudin mengatakan bahwa Prabowo itu diantara dua ‘Umar’, yaitu “Umar bin Khattab” karena ketegasannya dan “Umar bin Abdul Aziz” karena ekonomi kerakyatannya. Saya sangat sependapat dengan beliau, bahkan kalau boleh ditambahkan lagi–Prabowo memang menjawab apa yang sering saya fikirkan dan tanyakan semenjak mesih kecil. Khususnya SD dan SMP. Saat SD juga SMP, saya kebetulan ikut sejenis tambahan sekolah madrasah sore usai sekolah SD resmi dan dulu sering ikut pesantren kilat saat musim bulan puasa Ramadhan. Dan dari sana–masih teringat jelas bagaimana para ustad pernah berkisah te

Prabowo Kesal, Atas Kelakuan Waketum Arief Puyono

Image
Kolom Nasional . Saudara Arief Puyono saya sangat menyesal mendegar anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan partai Demokrat. Pernyataan tersebut diluar wewenang anda dan sangat tidak memiliki dasar. Dalam Rakornas pertanggal 11 April 2018, sudah saya katakan bahwa bagi partai Gerindra dalam politik demi kepentingan yang lebih besar dan kepentingan negara tidak ada yang tidak mungkin. Saya tidak menganggap saudara AHY seorang anak kecil, pengalaman beliau selama di TNI dan juga sekolah beliau di dalam dan luar negeri menunjukan beliau memiliki kapabilitas. Apapun yang terjadi kedepan ini jauh diluar wewenang anda karena sudah saya tegaskan beberapa kali, bahwa setiap pejabat hanya boleh berbicara di bidangnya masing – masing. Masalah politik hanya satu pintu yaitu Ketua Dewan Pembina atau yang di tunjuk langsung oleh Ketua Dewan Pembina dan pada umumnya yang sering ditunjuk langsung adalah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra. Ini merupakan

Komite Persatuan Nasional Ganti Presiden 2019 : Demokrasi Pilpres 2019 Adalah Kehendak Rakyat Sehat

Image
Kolom Media . Rapat Rakyat Indonesia merupakan agenda rapat yang diadakan oleh KNP-Gp 2019 yang diketuai oleh Yudi Syamhudi Suyuti dan berharap  semoga agenda rapat berjalan lancar dan diridhoi Allah SWT. “Terjadi perubahan yang mengarah pencapaian Daulat Rakyat sesuai manifesto politik Indonesia yang termaktub dalam Pembukaan UUD 45. Ini alamiah dan kehendak rakyat sehat,” kata Yudi pada awak media massa, Rabu (18/7). “Meski Pesta Demokrasi yaitu Pilpres 2019 berjalan kurang satu tahun lagi. Kita sudah tetapkan dan tegaskan sikap untuk ganti Presiden secara konstitusional.” Lanjut Yudi. Yudi menambahkan, untuk mencapai kemenangan Rakyat dalam pilpres 2019 dibutuhkan soliditas dan bersatunya semua kekuatan politik dari segala kelompok dan organisasi yang menjadi kekuatan Rakyat. Untuk itulah dibentuk Komite Persatuan Nasional Ganti Presiden 2019 (KPN-GP 2019). Organisasi kolektif berbentuk pergerakan ini merupakan perwujudan dari utusan-utusan Rakyat, dari Golon

PA 212 Dan Petinggi Partai Koalisi Godok Nama-Nama Cawapres Untuk Prabowo

Image
Kolom Indo . Slamet Maarif, Ketua Umum PA 212 menjelaskan bahwasanya pihaknya tengah menggodok dua nama cawapres yang akan dipasangkan dengan Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto dan Slamet menuturkan nama tersebut akan diumumkan pada waktu yang tepat. PA 212 baru saja mengadakan pertemuan dengan  5 petinggi partai politik. Adapun yang hadir adalah Ketua umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, lalu juga ada perwakilan dari PBB dan Partai Idaman. Sementara itu, Partai Berkarya dan PKS tidak hadir karena ada halangan. Slamet pun menyebut nama-nama tersebut akan segera diumumkan koalisi Gerindra cs. “Dua nama masih digodok, masih disimpan. Pada waktunya akan diumumkan,” tuturnya. Slamet pun memberikan bocoran bahwa dua nama yang tengah digodok tersebut berasal dari partai dan nonpartai. “Ada dari parpol, ada dari nonparpol,” ungkap Slamet. Dia menuturkan, kedua nama tersebut akan dimatangkan pada waktu ijtima’ ulama PA 212, yang ak